Selasa, 29 Desember 2020

 Merayakan Perpisahan


Pertemuan adalah cara kita merayakan rasa
Namun bagaimana jika dibalik kata Aku baik-baik saja,
 tersimpan sejuta kebohongan karena takut kehilangan? 

Katamu, hidup ini hanyalah serangkaian dari kata kebetulan
Bagaimana jika kusebut kau sebuah kebetulan
Adakah kebetulan yang menjadi masa depan
Ataukah kebetulan hanya akan menjadi masa lalu? 

Katamu, Tuhan bebas merencanakan apa saja untuk kita
Namun Akan ku kutuk dia yang merencanakan pertemuan 
yang berujung pada perpisahan 
Yang menyisakan nyeri tak berkesudahan
Akan ku kutuk dia yang telah bermain di atas takdir kita 
Yang menyisakan kita berakhir pada kata pergi

Katamu, Tuhan senang menguji
Namun akan ku buktikan bahwa Tuhan salah dalam mengujiku
Sebab aku yang akan menguji tuhan

Senin, 28 Desember 2020

WANITA PENCEMBURU


Aku adalah wanita pencemburu

Aku benci jika ada orang lain di seKitarmu

Aku benci engkau tertawa dengan orang lain

Aku benci bahkan dengan pakaian yang kau kenakan

sebab mereka begitu lekat di dirimu

 

Aku wanita pencemburu

Yang bahkan cemburu pada waktu yang bergulir bersamamu

Cemburu pada udara yang kau hirup

 Cemburu pada sepatu biru yang kau kenakan

Aku cemburu pada semua yang kau kenakan

Sebab mereka bisa menemani harimu

 

Aku wanita pencemburu

Yang bahkan cemburu pada tuhan

Yang menciptakan sosok sepertimu

Aku benci akan setiap kebaikanmu

Aku benci pada senyummu

Aku benci pada ceritamu

Sebab semua itu hanya membuatku semakin mencintaimu

 

Maafkan wanita pencemburu ini

Ia hanya terlalu mencintaimu, itu saja

 

RCP/29/12

 

 (new post)

Jatuh cinta itu bukan perkara mudah

Selalu ada rasa bahagia berikut rasa perih

Selalu ada tawa setelah tangis

Selalu ada hati yang gugur setelah berbunga

 

Jatuh cinta bukan perkara mudah

Bukan untuk sekedar melengkapi

Namun menyesuaikan

Sebab kita suka menjadi sama

Meski beda adalah mutlak

Kita hanya senang menjadi sepadan

Meski tak selalu sejalan

 

Kita  hanya sepasang kekasih

Yang menikmati hari ini

Sebab esok mungkin tak lagi sama

Sebab esok tak lagi ada

 

Aku mencintaimu dengan sederhana

Sesederhana candaanmu yang menurutku tak pernah lucu

Namun selalu mengundang tawaku

Bukan karena candaanmu aku tertawa

Hanya karena aku bahagia melihatmu bahagia

 

Aku mencintaimu itu saja…

 

RCP/29/12