ini cinta, percayalah
ini cinta yang terus tumbuh dengan cara sederhana, sesederhana kita memaknai arti keberadaan
sesederhana engkau menanyakan keberadaanku di setiap awal percakapan yang kumaknai sebagai rindu yang masih malu tuk di ucap
sesederhana
kita saling mluapkan rasa dalam bentuk sticker WA yang tidak jarang
kita kehabisan koleksi, dan kemudian memilih mengulang stiker yang sama,
yang ku
artikan sebagai kata Aku mencintaimu yang masih keluh di bibir
sesederhana
kita menghabiskan waktu di pinggiran airterjun
berboncengan di
sepanjang waktu senja yang tak jarang kita caci karena kehadirnya yang hanya
sementara dan kemudian hilang menyisakan kenangan
sesaat kemudian kita kembali berpikir,
apakah kita adalah sepasang senja yang akan berujung malam?
ataukah kita adalah hujan yang hadir sekedar membasuh dahaga dan kemudian berlalu?
ataukah kita adalah api yang hanya menyisakan abu?
tersadar bahwa ada rasa yang hadir dan kemudian pergi
ada rasa yang tumbuh dan kemudian segera mati
ada cinta yang akan menyisakan lubang nyeri di hati
ada rindu yang hanya bisa berpeluh
ada kenangan yang tak akan dikenang
mungkin itu kita...
atau mungkin kita sedang menguji tuhan?
selamat tinggal, semoga rasa kita tetap sama
Makassar, 28/10/20 pukul 00.06 di kesunyian malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar