Selasa, 30 April 2013

Bintang di malam yang sama dan semu


Bintang di malam yang sama dan semu


Masih saja seperti ini, dengan pertanyaan yang sama. Mengapa diriku masih saja bersemu dengan mimpi semuku dan masih saja bermimpi tentang bayang-bayang dirimu, karena diriku telah terpenjara bersama cinta yang semu. Tahukah diriku masih saja memipikan dirimu karena ku tau engkau menyembunyikan hatiku, diriku masih saja memunguti mozaik jejakmu karena kau ada di hatiku...

Masih dimalam yang sama nan semu, berharap bayang-bayangmu dapat menyemu menjadi nyata, dan malam ini semua akan terulang kembali, mengingat masa laluku dan ingin kembali kemasa yang sama. Berawal dari sebuah pertemuan antara diriku dan dirimu yang tak pernah kuharapkan. Arti dari setiap sikapmu yang membersamai hariku menumbuhkan bunga cinta yang bermekaran ditiap harinya, mengutip kata saranghamnida yang lagi beken, menghadirkan sejuta rasa dan kerinduan. Menjadikan waktu itu terkam secara sempurna ditiap sel-sel memori otak, karena aku dan kamu adalah cinta.


Tapi mengapa perpisahan itu harus terjadi?? Disaat kuyakini bahwa tak ada cinta lain selain dirimu, disaat kumelabuhkan segala rasa dan asa padamu, Justru perpisahan yang hadir?? Diriku kah yang salah atau waktu yang salah??? Tak bisakah waktu berpura-pura hingga kusiap menyambut perpisahan itu? Tak ada alasan untuk menolak datangnya perpisahan tapi tak bisakah engkau menjelaskan dan menegaskan hingga rasa dan asa ini dapat ditangguhkan??

Aku salah terhadap kata perpisahan, karena sejak awal semua tentang rasa kukenali, tak ada satupun yang telah ditangguhkan, tak ada jejak dan tak ada harapan, relungku berteriak jika akan menjadi sinta yang tetap menanti rama dengan keraguannya, atau menjadi sosok kupu-kupu monarch yang hadir ditengah pemakaman yang kelam... yah diriku akan menjadi kupu-kupu monarch menanti kehidupan ditengah kematian.

Sungguh sebuah kisah yang menggelitik namun inilah seruan batin yang juga belum sempat ditangguhkan, terbersit kepercayaan jika pertemuanku denganmu adalah cinta dan pertemuanku entah siapa setelahmu adalah sebuah takdir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar